Mengaatasi Radang Tenggorokan dengan Akar Bahar & Batu Kolar

|

AKAR bahar ternyata punya khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Kandungan vitamin, ion, dan unsur hara yang ada di dasar laut bermanfaat untuk kesehatan.

Penyebab radang tenggorokan biasanya adalah infeksi virus dan bakteri. Virus dan bakteri tersebut mudah sekali menyerang daerah tenggorokan ketika kondisi tubuh sedang tidak fit. Virus yang paling sering menyerang tenggorokan, di antaranya virus influenza. Gejala yang muncul akibat ulah virus ini biasanya berupa batuk dan pilek. Pada kasus ini akan muncul gejala mencolok, seperti panas, demam tinggi, pusing, linu-linu pada otot dan sakit tenggorokan yang berat. Daya tahan tubuh dan kekuatan daya serang virus atau bakteri akan mempengaruhi tingkat keparahan radang.

Serangan virus yang hebat bisa menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan dan kesulitan bernapas. Hal ini menimbulkan sara sakit dan kesulitan untuk menelan karena "lorong" makanan menyempit. Kondisi akan makin parah jika virus menembus jaringan di dalamnya akibat lowongnya selaput lendir yang mennjadi penghalang virus atau benda asing. Akibatnya getaran pita suara menjadi tidak sempurna, suara pun serak dan lama-lama hilang.

Akar Bahar

Selain dengan cara media, radang tenggorokan bisa diatasi dengan pengobatan alternatif. Salah satu pengobatan alternatif yang bisa mengatasi radang tenggorokan adalah terapi akar bahar. Akar bahar (Anthiphates sp) adalah jenis tanaman karang. Akar bahar terbagi menjadi tiga jenis, yaitu akar bahar hitam, akar bahar putih, dan akar bahar merah. Dari ketiga janis itu, akar bahar hitam dan yang sudah berumur tua yang dijadikan sebagai bahan pengobatan.

Kenapa akar bahar? Menurut Hizra Maulana, spiritualis Islam dan terapis, akar bahar menyerap vitamin, ion-ion dan unsur hara yang ada di dasar laut sehingga efektif untuk kesehatan. "Akar bahar yang dapat membunuh racun dan menetralisir zat kimia di dalam tubuh. Untuk mendapatkan akar bahar ini, saya memesan langsung dari nelayan yang ada di daerah Tanjung Pasir dan Kepulauan Seribu," jelas jebolan pesantren Manarul Irsyad, Cipakat, Singaparna, Tasikmalaya, ini.

Dulu, lanjut Hizra, akar bahar sering kali dipakai sebagai aksesori (gelang) yang dapat menyembuhkan penyakit reumatik dan melancarkan peredaran darah. "Waktu dulu saya sakit tenggorokan, Engkong (Kakek) saya pernah menyuruh saya agar merebus akar bahar. Setelah direbus, airnya diminum. Ternyata benar, sakit tenggorokan saya sembuh. Dari situ saya mulai terilhami untuk menggunakan akar bahar sebagai media pengobatan dalam menyembuhkan berbagai penyakit," terangnya.

Sebelum digunakan, akar bahar terlebih dahulu dijemur, dikeringkan, kemudian dihaluskan dengan mesin. Untuk mengobati radang tenggorokan, Hizra menambahkan daun sirih merah, akar alang-alang, dan jahe merah. Ramuan ini dikemas dalam bentuk kapsul dan ramuan godokan. Jadi saya buat juga dengan kapsul agar mudah dikonsumsi," katanya.

Batu Kolar

Dalam tubuh manusia, terang Hizra, ada 7 cakra, yaitu cakra akar, cakra solar, cakra jantung, cakra saklar, cakra tenggorokan, cakra alis, dan cakra mahkota. "Masing-masing cakra itu memiliki jutaan simpul saraf. Untuk sakit tenggorokan, cakra tenggorokan yang mengalami gangguan," katanya.

Untuk mengatasi radang tenggorokan, yang pertama dilakukan adalah membuka cakra pasien dengan refleksi. Setelah itu, bagian tenggorokan yang sakit ditempelkan batu kolar. Batu kolar yang digunakan bukan sembarang batu kolar. Batu kolar ini berasal dari pegunungan. "Waktu saya camping di gunung, saya melihat batu kolar di dasar air. Dan ternyata setelah saya telaah lebih jauh, batu kolar itu menyerap kotoran sehingga membuat air itu tetap jernih," jelas Hizra.

Batu kolar yang digunakan adalah batu kolar berwarna hitam dan tidak keropos. Karena batu jenis itulah yang dapat melancarkan peredaran darah dan memperbaiki syaraf. "Saat batu kolar ditempelkan di bagian tubuh pasien yang sakit, akan terasa hangat. Karena batu kolar itu kan mengandung magnet sehingga dapat melancarkan peredaran darah di tubuh serta memperbaiki titik saraf dan aliran darah yang tersumbat dan rusak di bagian tenggorokan. Jadi, ini adalah murni metode ilmiah yang tidak ada unsur klenik," tandas Hizra yang pernah menerima piagam penghargaan dari Paguyuban Pengobatan Alternatif Indonesia, 2008 ini.

Tahap kedua adalah memberikan ramuan herbal berupa akar bahar yang telah dicampur dengan daun sirih merah, akar alang-alang, dan jahe merah untuk membuang racun dari dalam tubuh manusia. "Racun atau toksin tersebut dibuang melalui keringat dan air seni," kata Hizra. Tahap terakhir adalah memberikan ramuan, yang disebut Hizra sebagai ramuan antibodi, berupa empedu kambing. Ramuan ini berguna sebagai nutrisi untuk tubuh.
dikutip dari http://lifestyle.okezone.com/read/2009/04/22/27/213032/atasi-radang-tenggorokan-dengan-akar-bahar-batu-kolar

AddThis Social Bookmark Button

1 komentar:

mustika bertuah mengatakan...

Artikel yang menarik..thanks info nya yah.....